BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan pendidikan dari zaman ke zaman pasti akan selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Pembaharuan pendidikan kearah yang lebih baik salah satunya dengan adanya teknologi. Teknologi sendiri mempunyai pengertian sebagai alat ataupun metode yang dapat dilakukan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi dibidang pendidikan berarti suatu alat maupun metode yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pendidikan agar lebih efektif dan efisien.
Salah satu
pembaharuan dibidang pendidikan ialah kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan. Kurikulum dapat dilihat dari tiga
dimensi, yaitu sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai rencana. Penerapan teknologi dalam bidang
pendidikan khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk, yaitu
bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan teknologi
perangkat
lunak disebut juga teknologi sistem (system technology).
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian Kurikulum Teknologis?
2.
Bagaimana
ciri-ciri Kurikulum Teknologis?
3.
Bagaimana
pengembangan Kurikulum Teknologis?
4.
Bagaimana implementasi Kurikulum Teknologis?
5.
Apa
saja kelemahan dan kelebihan Kurikulum Teknologis?
1.3
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian model kurikulum teknologis.
2.
Untuk mengetahui ciri-ciri model kurikulum
teknologis.
3.
Unutk
mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum teknologis.
4.
Untuk
mengetahui implementasi kurikulum teknologis.
5.
Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan model
kurikulum teknologis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum Teknologis
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dibidang pendidikan, berkembang pula teknologi pendidikan.
Aliran ini ada persamaannya dengan pendidikan klasik, yaitu
menekankan isi kurikulum, tetapi diarahkan bukan pada pemeliharaan dan
pengawetan ilmu tersebut tetapi pada penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi
yang besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih sempit atau khusus
dan akhirnya menjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati atau diukur.
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan
khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk, yaitu bentuk
perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan teknologi
perangkat
lunak disebut juga teknologi sistem (system technology).
Teknologi pendidikan dalam arti teknologi alat,
lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologis untuk
menunjang efisiensi dan efektivitas pendidikan. Kurikulumnya berisi
rencana-rencana penggunaan berbagai alat dan media, juga model-model pengajaran
yang banyak melibatkan penggunaan alat. Contoh-contoh
model pengajaran tersebut adalah pengajaran dengan bantuan film dan video, pengajaran berprogram, mesin pengajaran, pengajaran modul. Pengajaran dengan
bantuan komputer, dan lain-lain.
Dalam arti teknologi sistem, teknologi pendidikan
menekankan kepada penyusunan program pengajaran atau rencana pelajaran dengan
menggunakan pendekatan sistem. Program pengajaran
ini bisa semata-mata program system yang ditunjang dengan alat dan media, dan bisa juga program sistem yang
dipadukan dengan alat dan media pengajaran.
Pada bentuk pertama, pengajaran tidak membutuhkan
alat dan media yang canggih, tetapi bahan ajar dan proses pembelajaran disusun secara sistem. Alat dan media digunakan sesuai dengan kondisi
tetapi tidak
terlalu dipentingkan. Pada bentuk kedua, pengajaran disusun secara system dan ditunjang dengan penggunaan alat dan media pembelajaran. Penggunaan alat dan media belum terintegrasi dengan
program pembelajaran, bersifat "on-off, yaitu bila
digunakan alat dan media akan lebih baik, tetapi bila tidak
menggunakan alat pun pengajaran masih tetap berjalan. Pada
bentuk ketiga program pengajaran telah disusun secara terpadu antara bahan dan
kegiatan pembelajaran dengan alat dan media. Bahan ajar telah disusun dalam kaset audio, video atau film, atau diprogramkan dalam komputer.
Pembelajaran tidak bisa berjalan tanpa melibatkan
penggunaan alat-alat dan program tersebut.
2.2 Ciri-Ciri Kurikulum Teknologis
Sukamadinata (2005:97) menyatakan
bahwa kurikulum yang dikembangkan berdasarkan teknologi dalam bidang pendidikan
memiliki 4 ciri khusus diantaranya :
a. Tujuan,
diarahkan pada penguasaan kemampuan akademik, kemampuan vokasional, atau
kemampuan pribadi yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
b. Metode,
kegiatan pembelajaran dipandang sebagai proses mereaksi terhadap stimulus yang
diberikan, bila terjadi respons sesuai harapan, maka respons tersebut
diperkuat. Tujuan-tujuan pengajaran telah ditentukan sebelumnya. Pengajaran
bersifat individual, tiap siswa menghadapi serentetan tugas yang harus
dikerjakannya, dan maju sesuai kecepatan masing-masing. Pada saat tertentu ada
tugas-tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. Setiap siswa harus menguasai
secara tuntas tujuan-tujuan program pengajaran.
c. Organisasi
bahan ajar. Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari berbagai disiplin
ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa sehingga mendukung penguasaan suatu
kompetensi. Bahan ajar yang besar disusun dari bahan ajar yang lebih kecil
dengan memerhatikan urutan-urutan penyajian materi dalam pengorganisasiannya.
d. Evaluasi
dilakukan setiap saat (pada akhir satuan pelajaran maupun semester).Fungsi dari
evaluasi ini adalah sebagai umpan balik peserta didik dalam penyempurnaan
penguasaan suatu satuan pelajaran, sebagai umpan balik bagi peserta didik pada
akhir suatu program atau semester, juga dapat menjadi umpan balik bagi guru dan
pengembangan kurikulum untuk penyempurnaan kurikulum.
2.3 Pengembangan Kurikulum Teknologis
Pengembangan kurikulum teknologis
berpegang pada beberapa kriteria sebagai berikut :
a.
Prosedur
pengembangan kurikulum teknologis dinilai dan disempurnakan oleh pengembang
kurikulum yang lain.
b. Hasil pengembangan
ynag berbentuk model adalah yang bisa diuji coba ulang dan memberikan hasil
yang sama. Pengembangan kurikulum teknologis menekankan aspek kompetensi.
Pengembangan dan penggunaan alat dan media pembelajaran hanya sebagai alat
bantu tetapi bersatu dengan program pengajarannya. Pengembangan kurikulum ini
membutuhkan kerjasama dengan para penyusun program dan penerbit media
elektronik dan media cetak.
c.
Pelaksanaan
pembelajaran mengikuti langkah-langkah sebagai beikut:
- Penegasan tujuan.
Artinya peserta didik perlu
memahami bahwa pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan.
- Pelaksanaan pembelajaran.
Dalam pembelajaran, peserta didik
diberi kesempatan mempraktekkan kecakapan sesuai dengan tujuan.
- Pengetahuan tentang hasil.
Peserta didik perlu diberi tahu
hasil yang talah dicapai. Oleh karena itu, peserta didik menyadari apakah
pembelajaran sudah dianggap cukup atau masih perlu bantuan.
2.4 Implementasi
Kurikulum Teknologis
Implementasi kurikulum teknologis
dalam bidang teknologis mencakup dua hal sebagai berikut :
a.
Implementasi
kurikulum yang menekankan pada teknologi alat.
Dalam perencanaan penyelenggaraan pendidikan
(kurikulumnya) lebih menekankan pada penggunaan alat-alat maupun media yang
dapat membantu menyelesaikan masalah pemahaman materi peserta didik maupun
permasalahan administrasi. Penerapan kurikulum yang seperti ini membutuhkan
kerja sama dengan para penyusun program, penerbit media elektronik dan media
cetak. Membutuhkan biaya yang banyak untuk pembelian alat-alat maupun medianya
dan juga untuk perawatannya.
Perlu diperhatikan bahwa formulasi penggunaan alat-alat
ataupun media yang digunakan dalam pembelajaran benar-benar diperlukan atau
tidak, agar tidak mubadzir nantinya. Lebih jauh lagi perlu adanya spesifikasi
alat atau media yang akan dikembangkan, baik dilihat dari segi kegunaannya
maupun ketepatan penggunaannya.
b.
Implementasi
kurikulum yang menekankan pada teknologi sistem.
Dalam perencanaan penyelenggaraan pendidikan
(kurikulumnya) lebih menekan pada sistem dimana biaya dapat ditekan
pengeluarannya, disamping memberi kesempatan kepada tenaga pendidik terutama
guru-guru untuk mengembangkan sendiri program pengajarannya. Sistem menjadi
fokus utama yang berarti para tenaga pendidik mencari solusi alternatif atas
permasalahan pendidikan dengan cara mencari metode yang tepat guna untuk memecahkannya.
Model ini di Indonesia biasa dikenal dengan nama Satuan
Pelajaran dalam Pendidikan Dasar dan Menengah maupun Satuan Acara Perkuliahan
pada perguruan tinggi, sebagai bagian dari sistem instruksional atau desain
instruksional.
2.5 Kelemahan dan
Kelebihan Kurikulum Teknologis
Berikut ini beberapa kelemahan kurikulum
teknologis :
a.
Kurikulum
teknologis yang sejatinya menerapkan teknologi sebagai alat bantu proses
pembelajaran bisa jadi dijadikan ajang bisnis terutama di sekolah maupun daerah
yang kemampuan finansialnya rendah apabila tidak dikelola secara bertannggung
jawab.
b. Pengembangan
kurikulum teknologis yang dalam proses pembelajarannya berstruktur dan bersatu
dengan alat dan media pembelajaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
c. Pengembangan
kurikulum yang bersifat teknologis juga membutuhkan kualitas sumber daya
manusia yang tinggi, sedangkan saat ini masih banyak para tenaga kependidikan
yang yang masih rendah kualitas sumber daya manusia dibidang teknologi.
Berikut beberapa kelebihan kurikulum
teknologis :
a. Penggunaan
berbagai teknologi untuk membantu proses pembelajaran akan membantu mempermudah
pekerjaan tenaga kependidikan.
b. Menjadikan
pekerjaan lebih cepat, efektif dan efisien.
c. Membantu
perkembangan pehamaman siswa agar lebih cepat dan mudah menyerap materi yang disampaikan.
d. Penggunaan
teknologi dalam proses pembelajaran akan menghemat biaya pendidikan apabila
para tenaga kependidikan benar-benar mengetahui cara mengelola teknologi
teknologi tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model
pengembangan kurikulum teknologis merupakan pengembangan kurikulum dengan
teknologi sebagai sasaran penerapannya. Penerapan
teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum ada
dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan
dikenal sebagai teknologi alat (tools technology) yang implementasinya berupa media pembelajaran seperti
film, video, mesin pembelajaran, komputer dan sebagainya. Sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak
disebut juga teknologi sistem (system technology) dimana implementasinya berupa
kurikulum itu sendiri.
3.2 Saran
Model
pengembangan kurikulum teknologis menekankan pada aspek teknologis sebagai
media maupun sistem untuk membantu proses pembelajaran. Tetapi dalam
implementasinya masih perlu diperhatikan beberapa hal seperti kualitas sumber
daya manusia di Indonesia yang masih rendah yang pada akhirnya menyebabkan
penerapan kurikulum ini tidak berjalan dengan lancar. Apalagi bila mengingat
saudara kita yang ada di daerah pedalaman yang tidak memungkinkan diterapkannya
kurikulum berbasis teknologi karena tidak tepat guna. Faktor lain seperti biaya
juga menjadi pertimbangan bahwasanya pemerintah perlu menyediakan anggaran
biaya pendidikan yang cukup besar apabila ingin menerapkan model kurikulum
ini.
Daftar Pustaka
Subandiah.
1996. Pengembangan dan Inovasi kurikulum.
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sukmadinata,
Nana Syaodih. 1997. Pengembangan
Kurikulum : Teori dan Praktek. Bnadung : Remaja Rosdakarya
0 komentar:
Posting Komentar