Minggu, 03 Mei 2015

Kurikulum Teknologis

 BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang


















Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan pendidikan dari zaman ke zaman pasti akan selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Pembaharuan pendidikan kearah yang lebih baik salah satunya dengan adanya teknologi. Teknologi sendiri mempunyai pengertian sebagai alat ataupun metode yang dapat dilakukan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi dibidang pendidikan berarti suatu alat maupun metode yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pendidikan agar lebih efektif dan efisien.
Salah satu pembaharuan dibidang pendidikan ialah kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan. Kurikulum dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai rencana. Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem (system technology).
1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Kurikulum Teknologis?
2.      Bagaimana ciri-ciri Kurikulum Teknologis?
3.      Bagaimana pengembangan Kurikulum Teknologis?
4.      Bagaimana implementasi Kurikulum Teknologis?
5.      Apa saja kelemahan dan kelebihan Kurikulum Teknologis?
1.3   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian model kurikulum teknologis.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri model kurikulum teknologis.
3.      Unutk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum teknologis.
4.      Untuk mengetahui implementasi kurikulum teknologis.
5.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan model kurikulum teknologis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum Teknologis
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dibidang pendidikan, berkembang pula teknologi pendidikan. Aliran ini ada persamaannya dengan pendidikan klasik, yaitu menekankan isi kurikulum, tetapi diarahkan bukan pada pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut tetapi pada penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih sempit atau khusus dan akhirnya menjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati atau diukur.
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem (system technology).
Teknologi pendidikan dalam arti teknologi alat, lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologis untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pendidikan. Kurikulumnya berisi rencana-rencana penggunaan berbagai alat dan media, juga model-model pengajaran yang banyak melibatkan penggunaan alat. Contoh-contoh model pengajaran tersebut adalah pengajaran dengan bantuan film dan video, pengajaran berprogram, mesin pengajaran, pengajaran modul. Pengajaran dengan bantuan komputer, dan lain-lain.
Dalam arti teknologi sistem, teknologi pendidikan menekankan kepada penyusunan program pengajaran atau rencana pelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem. Program pengajaran ini bisa semata-mata program system yang ditunjang dengan alat dan media, dan bisa juga program sistem yang dipadukan dengan alat dan media pengajaran.
Pada bentuk pertama, pengajaran tidak membutuhkan alat dan media yang canggih, tetapi bahan ajar dan proses pembelajaran disusun secara sistem. Alat dan media digunakan sesuai dengan kondisi tetapi tidak terlalu dipentingkan. Pada bentuk kedua, pengajaran disusun secara system dan ditunjang dengan penggunaan alat dan media pembelajaran. Penggunaan alat dan media belum terintegrasi dengan program pembelajaran, bersifat "on-off, yaitu bila digunakan alat dan media akan lebih baik, tetapi bila tidak menggunakan alat pun pengajaran masih tetap berjalan. Pada bentuk ketiga program pengajaran telah disusun secara terpadu antara bahan dan kegiatan pembelajaran dengan alat dan media. Bahan ajar telah disusun dalam kaset audio, video atau film, atau diprogramkan dalam komputer. Pembelajaran tidak bisa berjalan tanpa melibatkan penggunaan alat-alat dan program tersebut.

2.2 Ciri-Ciri Kurikulum Teknologis
Sukamadinata (2005:97) menyatakan bahwa kurikulum yang dikembangkan berdasarkan teknologi dalam bidang pendidikan memiliki 4 ciri khusus diantaranya :
a.  Tujuan, diarahkan pada penguasaan kemampuan akademik, kemampuan vokasional, atau kemampuan pribadi yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
b.  Metode, kegiatan pembelajaran dipandang sebagai proses mereaksi terhadap stimulus yang diberikan, bila terjadi respons sesuai harapan, maka respons tersebut diperkuat. Tujuan-tujuan pengajaran telah ditentukan sebelumnya. Pengajaran bersifat individual, tiap siswa menghadapi serentetan tugas yang harus dikerjakannya, dan maju sesuai kecepatan masing-masing. Pada saat tertentu ada tugas-tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. Setiap siswa harus menguasai secara tuntas tujuan-tujuan program pengajaran.
c.       Organisasi bahan ajar. Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari berbagai disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa sehingga mendukung penguasaan suatu kompetensi. Bahan ajar yang besar disusun dari bahan ajar yang lebih kecil dengan memerhatikan urutan-urutan penyajian materi dalam pengorganisasiannya.
d.     Evaluasi dilakukan setiap saat (pada akhir satuan pelajaran maupun semester).Fungsi dari evaluasi ini adalah sebagai umpan balik peserta didik dalam penyempurnaan penguasaan suatu satuan pelajaran, sebagai umpan balik bagi peserta didik pada akhir suatu program atau semester, juga dapat menjadi umpan balik bagi guru dan pengembangan kurikulum untuk penyempurnaan kurikulum.
2.3 Pengembangan Kurikulum Teknologis
Pengembangan kurikulum teknologis berpegang pada beberapa kriteria sebagai berikut :
a.         Prosedur pengembangan kurikulum teknologis dinilai dan disempurnakan oleh pengembang kurikulum yang lain.
b.      Hasil pengembangan ynag berbentuk model adalah yang bisa diuji coba ulang dan memberikan hasil yang sama. Pengembangan kurikulum teknologis menekankan aspek kompetensi. Pengembangan dan penggunaan alat dan media pembelajaran hanya sebagai alat bantu tetapi bersatu dengan program pengajarannya. Pengembangan kurikulum ini membutuhkan kerjasama dengan para penyusun program dan penerbit media elektronik dan media cetak.
c.         Pelaksanaan pembelajaran mengikuti langkah-langkah sebagai beikut:
  1. Penegasan tujuan.
Artinya peserta didik perlu memahami bahwa pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan.
  1. Pelaksanaan pembelajaran.
Dalam pembelajaran, peserta didik diberi kesempatan mempraktekkan kecakapan sesuai dengan tujuan.
  1. Pengetahuan tentang hasil.
Peserta didik perlu diberi tahu hasil yang talah dicapai. Oleh karena itu, peserta didik menyadari apakah pembelajaran sudah dianggap cukup atau masih perlu bantuan.

2.4 Implementasi Kurikulum Teknologis
Implementasi kurikulum teknologis dalam bidang teknologis mencakup dua hal sebagai berikut :
a.         Implementasi kurikulum yang menekankan pada teknologi alat.
Dalam perencanaan penyelenggaraan pendidikan (kurikulumnya) lebih menekankan pada penggunaan alat-alat maupun media yang dapat membantu menyelesaikan masalah pemahaman materi peserta didik maupun permasalahan administrasi. Penerapan kurikulum yang seperti ini membutuhkan kerja sama dengan para penyusun program, penerbit media elektronik dan media cetak. Membutuhkan biaya yang banyak untuk pembelian alat-alat maupun medianya dan juga untuk perawatannya.
Perlu diperhatikan bahwa formulasi penggunaan alat-alat ataupun media yang digunakan dalam pembelajaran benar-benar diperlukan atau tidak, agar tidak mubadzir nantinya. Lebih jauh lagi perlu adanya spesifikasi alat atau media yang akan dikembangkan, baik dilihat dari segi kegunaannya maupun ketepatan penggunaannya.
b.        Implementasi kurikulum yang menekankan pada teknologi sistem.
Dalam perencanaan penyelenggaraan pendidikan (kurikulumnya) lebih menekan pada sistem dimana biaya dapat ditekan pengeluarannya, disamping memberi kesempatan kepada tenaga pendidik terutama guru-guru untuk mengembangkan sendiri program pengajarannya. Sistem menjadi fokus utama yang berarti para tenaga pendidik mencari solusi alternatif atas permasalahan pendidikan dengan cara mencari metode yang tepat guna untuk memecahkannya.
Model ini di Indonesia biasa dikenal dengan nama Satuan Pelajaran dalam Pendidikan Dasar dan Menengah maupun Satuan Acara Perkuliahan pada perguruan tinggi, sebagai bagian dari sistem instruksional atau desain instruksional.

2.5 Kelemahan dan Kelebihan Kurikulum Teknologis
Berikut ini beberapa kelemahan kurikulum teknologis :
a.         Kurikulum teknologis yang sejatinya menerapkan teknologi sebagai alat bantu proses pembelajaran bisa jadi dijadikan ajang bisnis terutama di sekolah maupun daerah yang kemampuan finansialnya rendah apabila tidak dikelola secara bertannggung jawab.
b.      Pengembangan kurikulum teknologis yang dalam proses pembelajarannya berstruktur dan bersatu dengan alat dan media pembelajaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
c.       Pengembangan kurikulum yang bersifat teknologis juga membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, sedangkan saat ini masih banyak para tenaga kependidikan yang yang masih rendah kualitas sumber daya manusia dibidang teknologi.

Berikut beberapa kelebihan kurikulum teknologis :
a.       Penggunaan berbagai teknologi untuk membantu proses pembelajaran akan membantu mempermudah pekerjaan tenaga kependidikan.
b.           Menjadikan pekerjaan lebih cepat, efektif dan efisien.
c.   Membantu perkembangan pehamaman siswa agar lebih cepat dan mudah menyerap materi yang disampaikan.
d.        Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran akan menghemat biaya pendidikan apabila para tenaga kependidikan benar-benar mengetahui cara mengelola teknologi teknologi tersebut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  Model pengembangan kurikulum teknologis merupakan pengembangan kurikulum dengan teknologi sebagai sasaran penerapannya. Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology) yang implementasinya berupa media pembelajaran seperti film, video, mesin pembelajaran, komputer dan sebagainya. Sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem (system technology) dimana implementasinya berupa kurikulum itu sendiri.

3.2 Saran
          Model pengembangan kurikulum teknologis menekankan pada aspek teknologis sebagai media maupun sistem untuk membantu proses pembelajaran. Tetapi dalam implementasinya masih perlu diperhatikan beberapa hal seperti kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang masih rendah yang pada akhirnya menyebabkan penerapan kurikulum ini tidak berjalan dengan lancar. Apalagi bila mengingat saudara kita yang ada di daerah pedalaman yang tidak memungkinkan diterapkannya kurikulum berbasis teknologi karena tidak tepat guna. Faktor lain seperti biaya juga menjadi pertimbangan bahwasanya pemerintah perlu menyediakan anggaran biaya pendidikan yang cukup besar apabila ingin menerapkan model kurikulum ini. 






Daftar Pustaka

Subandiah. 1996. Pengembangan dan Inovasi kurikulum. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek. Bnadung : Remaja Rosdakarya








Share:

0 komentar:

Posting Komentar